Sua Pelancong 6: Travel & Music

sua pelancong

Geng Sua Pelancong 6, ada bayinya.

 

Ada video kecak-beatbox, ada puisi spoken word, ada yang gabungin travel dengan jualan baju, ada juga yang mampir ke kampungnya The Beatles. Sua Pelancong yang baru berlangsung kemarin ini seru banget! Kami iseng-iseng ngasih tema, yaitu Travel & Music, dalam rangka.. well, sebenarnya Cindy iseng aja sih ngasih tema itu, tapi kebetulan berdekatan dengan Hari Musik Dunia tanggal 21 Juni. Hehe.. bisa aja ya si Cindy.. Cindy lagi, Cindy lagi.. *lalu nge-rap* (yang lanjut nyanyi pasti udah tua!)

Okeh! Seperti biasa, undangan Sua Pelancong cukup acak. Kali ini yang ketiban diundang untuk bercerita adalah Avo, Uji, Maesy+Teddy, dan Aria. Sedangkan Intan hadir bareng Aria, dan Andhita hadir untuk menyimak dan ikut seru-seruan. Berikut ini cerita mereka secara berurutan kami rangkum, ya..

 

AVO – nggak bisa traveling tanpa berkarya!

Sua Pelancong

Avo lagi bercerita tentang jalan-jalan bikin video klip.

 

Sebagai anak yang aktif dan penuh ide kreatif, Avo alias @servoavo nggak bisa banget jalan-jalan HANYA untuk lihat-lihat pemandangan dan leyeh-leyeh. Keinginan untuk jalan-jalan santai sih ada, tapi sampai sekarang belum terwujudkan.

Dari tiap perjalanannya keluar kota, Avo selalu bawa pulang hasil karya video. Beberapa video yang dia ceritakan pembuatannya dalam Sua Pelancong kali ini:

Video musik “Temporarily Broken”-nya Dini Budiayu, yang di-shoot di Semarang dan Solo, termasuk di kereta menuju ke sana. Model video klipnya Zarry Hendrik yang sempat bikin heboh dan seorang cewek manis. Adegan-adegannya romantis, bikin yang traveling sendirian bisa jadi galau. Ada yang lagi bercanda mesra di kereta, ada yang lagi jalan-jalan berdua di pasar … ngelihat wayang golek dan pertunjukan nunchaku (nunchucks) pake api membara! Videonya bisa kamu lihat di sini.

Sua Pelancong

Salah satu adegan dari video klip Temporarily Broken, shooting di Semarang.

Terus, Avo yang seorang video editor sekaligus beatboxer, juga bikin karya video di Bali bareng teman-temannya dari @indobeatbox. Sumpah deh gak tau anak-anak ini makannya apa, kok bisa keren gitu! Bikin segala macam bunyi, terutama bunyi alat musik, bermodalkan mulut doang. Lebih kerennya lagi, para beatboxer dari Jakarta ini berkolaborasi dengan Pak Prof. I Wayan Dibia dari ISI Denpasar serta para seniman kecak. Menggabungkan kecak dengan beatbox? Nih contohnya si Avo praktekkan di video ini. Cuplikan lainnya bisa dilihat di video teaser ini dan ini.

“Video panjangnya mana, Vo? Kok teaser doang?”

“Iye, gue spesialis bikin teaser! Hahahaa…” Dasar si Avo!

Sua Pelancong

Jevin dan Yori dari IndoBeatBox lagi beatboxing di pantai, Bali.

 

ARIA – timur Indonesia dan musik tradisionalnya

Sua Pelancong

Aria serius menjelaskan tentang projek-projeknya di timur.

Sempat menjadi pekerja periklanan, Aria alias @kutujembut (tenang, dia mau ganti nama twitternya kok) akhirnya gak tahan dan berhenti. Dia cabut ke arah timur dan menetap hampir setahun di Labuan Bajo. Keliling Flores dan daerah-daerah Indonesia timur lainnya, lalu pada suatu hari ketemu Intan alias @badutromantis yang lagi cari kapal di pelabuhan (ya iyalah, masa’ di toko kue). Long story short, Aria dan Intan jadi sering jalan-jalan bareng ke Indonesia timur.

Sua Pelancong

Aria dan Intan dari Menuju Timur.

Uniknya, mereka nggak cuma jalan-jalan untuk bersenang-senang. Mereka perhatikan banget budaya di tempat-tempat yang mereka kunjungi, mulai dari kain tenun sampai musik setempat. Mereka juga sering mendokumentasikan pertunjukan musik dan tari yang mereka saksikan di sana. Misalnya pas hari Natal di tahun 2012 di Raja Ampat, ada upacara Suling Tambur. Segerombolan pria memainkan suling dan gendang berbagai ukuran di desa, lalu gerombolan lain menyambut dari tengah laut di atas kapal. Musik nggak boleh berhenti berbunyi seharian penuh! Dan tahukah kamu hari Natal itu diakhiri dengan apa? Mabuk-mabukan! Hohoho..

Pengalaman dalam projek Menuju Timur lainnya antara lain menyaksikan tarian Watubelapi di Sikka, NTT dan tarian Caci di Manggarai. Salah satu cerita Aria yang kita semua baru tau, adalah bahwa sepertinya musik asli Flores itu merupakan musik purba, salah satu musik tertua di dunia. (Semoga gue gak salah paham maksudnya Aria).  Nah, video-video rekamannya bisa kamu simak di sini.

Sua Pelancong

Opening title salah satu video Menuju Timur.

Mirip Avo, Aria dan Intan juga anak-anak yang gak pernah kehabisan ide. Sekarang mereka bikin clothing line Sight From The East yang menggabungkan used denim (bahasa Ceko-nya sih ‘jins bekas’) dengan kain tenun asli Indonesiatimur. Kalau mau tau koleksinya, bisa kamu follow Instagram-nya di sini, atau kunjungi toko mereka (bener kan, ada aja kreasinya!) di Pasar Santa, Jakarta. Namanya Substore, juga jualan vinyl dan buku. Twitternya @substore_, logonya rada mengingatkan ke label rekaman Sub Pop Records (nggak ada hubungannya, ini mah penulisnya aja anak 90an banget).

 

DUSTY SNEAKERS – musik dalam spoken word poem

sua pelancong

Maesy & Teddy siap-siap ber-spoken word.

Duo Teddy dan Maesy ini aktif nulis cerita perjalanan mereka di blog thedustysneakers.com. Projek ini dimulai sejak mereka pacaran jarak jauh karena Maesy dapat beasiswa di Belanda dan Teddy tetap bekerja di Jakarta, berlangsung sampai sekarang (dan semoga forever and ever!) mereka udah berkumpul di Jakarta lagi sebagai suami istri.

Dalam Sua Pelancong ini, Teddy dan Maesy bercerita tentang dua pengalaman travel & music yang terpisah, tapi dijalin dengan cakep dalam sebuah spoken word poem. Teddy cerita tentang pengalamannya nonton musikal Evita di Broadway (oh, iri!), New York, dan Maesy tentang pengamen gitar di Barcelona.

sua pelancong

Sua Pelancong jadi saksi dalam sejarah Maesy & Teddy ber-“spoken word”.

 

Teddy yang cinta banget dengan kisah Evita, nonton musikalnya sampai menitikkan air mata. Kecintaannya terhadap kisah Evita sempat bikin dia dikata-katain homo waktu di SMA. Dan karena dia selalu menganggap being homo is okay, malah makin di-bully-lah dia. *pukpuk Teddy* Selesai nonton Evita, Teddy ngirim SMS ke Maesy, “If I die now, I die a happy man.” Cerita perjalanan ini juga pernah dituliskan Teddy dib log, klik ini aja.

Sedangkan Maesy di Barcelona lagi jalan-jalan sampai kakinya capek dan sakit banget, walhasil bikin mood-nya drop. Tau-tau, ada satria pengamen bergitar yang memainkan alunan nada begitu indahnya, sampai-sampai Maesy kembali ceria dan lupa sama sakit kakinya. Mejik!

Sua pelancong

Diambil dari blog Dusty Sneakers.

Dengan waktu latihan yang sedikit banget karena Maesy baru aja pulang dari India untuk pekerjaan dan jalan-jalan, tetep loh mereka keren spoken word-nya! Pake bahasa Inggris, ngomongnya cepat, sahut-sahutannya kompak, aaahhh, kerenlaahhh! Sejauh ini, kami baru bisa kasih lihat cuplikannya di sini.

Banyak lagi cerita dari duo pemilik akun Twitter @dusty_sneakers dan Instagram @thedustysneakers ini. Misal, tatkala (cieeeh, tatkala!) mereka clubbing, Maesy dengan lentur berdansa-dansi mengikuti musik, sedangkan Teddy kaku aja kayak batang pohon. Tapi! Pas musiknya The Sign – Ace of Base, Teddy langsung jejingkrakan! Malah pernah, pas Teddy lagi di toilet, dia dengar musik berganti ke Aku Suka Kamu – Trio Libels. Langsung dong anak berjiwa 80-90an ini buru-buru ngelarin pipis demi segera joget di lantai dansa!!

 

UJI – Penny Lane jadi soundtrack di Snowdonia

Sua Pelancon

Uji yang agak grogi mau cerita di Sua Pelancong.

Uji alias @FauzyPrasetya yang adalah suaminya Cindy, kali ini berhasil dibujuk Cindy untuk jadi pencerita di Sua Pelancong. Hore! Uji yang rada pendiam ini bercerita tentang pengalamannya jalan-jalan di Inggris, waktu dia lagi sekolah di sana. Tujuan utamanya adalah Snowdonia National Park. Untuk menuju ke sana, dia harus melewati kampungnya The Beatles di Liverpool. Woohoo! “Transit”nya enak amat!

Sua Pelancong

Ini lagi bagian cerita tentang The Cavern.

Dari foto-foto yang Uji tampilkan di layar proyektor, sepertinya Liverpool ini kota yang sepi, atau mungkin pas waktu itu aja ya lagi sepi? Yang jelas, penggemar The Beatles hardcore mungkin akan kejang-kejang kalau ke sana. Gimana nggak! Ada The Beatles Story Exhibition (museum), ada replika si Yellow Submarine, trus rumah-rumahnya si empat kumbang itu. Uji nunjukkin foto rumah John Lennon dan Paul McCartney yang terletak di perumahan elit, sedangkan katanya Ringo Star di perumahan kumuh, dan rumah George Harrison nggak diceritain. TAPI! Masa’ si Uji nggak masuk ke museumnya?? Hm, mungkin dia buru-buru mau melanjutkan jalan ke Snowdonia.

Sua Pelancong

Pose merenung bersama pohon. Di Snowdonia National Park, Inggris.

Sepanjang perjalanan di Snowdonia, Uji nggak bisa mengeluarkan musik Penny Lane – The Beatles dari kepalanya. Sejak melewati jalan Penny Lane beneran di Liverpool, lagu itu selalu terngiang-ngiang. Lagi melamun di pinggir danau, lagi naik gunung 4 jam di tengah cuaca dingin, lagi nyari WC umum, Uji tetap mendendangkan Penny Lane di kepalanya. Ada apa dengan Penny Lane? Kenapa selalu terngiang-ngiang? Apakah lagu ini mengingatkannya pada bisnisnya, Kandura Keramik? Uji pun nggak ngerti, tapi dia menikmatinya. Makanya dia berbagi cerita itu ke kami semua di Sua Pelancong. Penny Lane..is in my ears.. and in my eyes…

* * *

Yak, demikian rangkuman Sua Pelancong 6: Travel & Music. Rangkuman kok panjang banget? Abisnya seru banget, susah memilah cerita yang gak perlu diceritakan. Dan sepertinya di seri-seri Sua Pelancong berikutnya kami pun akan selalu menerapkan tema. Terbukti, di seri kali ini, tercium bau-bau calon kolaborasi antar sesama hadirin dan hadirat. Hasilnya, Intan berhasil ngajak Teddy dan Maesy perform a spoken word poem di acaranya @Substore_ , dan entah apa yang didiskusikannya dengan Avo seselesai acara Sua Pelancong.

Seru, seru, dan seru. Ketemu orang langsung, tatap muka, saling bercerita tentang pengalaman jalan-jalan, that’s what Sua Pelancong is all about. Kalau kamu ingin dapat undangan ke Sua Pelancong selanjutnya, silakan tinggalkan pesan di komen bawah ini atau e-mail ke Suapelancong@gmail.com.

Happy travels, people!

Dan ini foto-foto lain dari Sua Pelancong 6:

sua pelancong

Maesy dapat jaket Sight From The East! Hore!

sua pelancong

Mumun ketahuan nggak nyimak.

sua pelancong

Ngobrol-ngobrol dengan kenalan baru.

sua pelancong

Ngobrol-ngobrol dengan kenalan lama.

sua pelancong

Ini pasti ngebahas Indonesia timur.

sua pelancong

Sampai bersua di Sua Pelancong berikutnya..!

 

3 thoughts on “Sua Pelancong 6: Travel & Music

Leave a comment